Rabu, 19 Juli 2017

Gejala Flu Pada Anak


Flu merupakan penyakit yang ditularkan lewat virus yang mudah menyebar, dan rentan dialami anak-anak. Apa saja gejala flu pada anak?
Musim penghujan identik dengan musim penyakit. Terutama, penyakit menular, salah satunya flu. Penyakit yang ditularkan lewat virus ini mudah menyebar, dan rentan dialami oleh anak-anak.
Meski banyak orangtua memberikan suplemen agar tubuh si kecil kebal dari serangan flu, namun karena penyakit ini bermutasi, terkadang anak tetap saja bisa tertular, entah itu dari orangtua, teman disekitar rumah maupun dari teman sekolahnya.
Jika si kecil sudah terserang flu, biasanya virus ini bisa mengganggu aktivitas anak selama sepekan atau lebih. Agar flu tidak makin parah, sebaiknya orangtua mendeteksi gejala-gejala flu, sehingga bisa segera bertindak.

Apa saja gejala Flu tersebut?

Demam tinggi
Anda bisa menggunakan acetaminophen anak-anak atau ibuprofen untuk mengurangi demam, tetapi pastikan untuk memberikan dosis tepat, berdasarkan usia dan berat badan anak Anda.
Sakit kepala
Kemungkinan besar, anak akan merasakan sakit kepala jika dia sedang menderita flu. Ini akan disertai rasa nyeri di sekujur tubuhnya.
Sakit tenggorokan
Bila anak mengalami radang tenggorokan segera bawa ke dokter. Karena, jika flu disertai radang tenggorokan, umumnya anak perlu mengonsumsi antiobiotik agar penyakit tidak makin parah.
Batuk
Apakah anak mengalami batuk kering? Jika iya, segeralah diobati dengan obat batuk anak khusus batuk kering. Jika tak juga sembuh sebaiknya bawa ke dokter, karena jika kondisi ini berlangsung lama bisa menyebabkan masalah pernapasan yang cukup serius.
Tubuh lemas
Seiring dengan rasa nyeri otot, si kecil mungkin akan tampak lemah dan tidak berdaya. Anak yang sedang terkena flu mungkin tidak merespon saat Anda berbicara dengannya atau memeluknya. Dia hanya dapat melihat Anda dengan tatapan kosong. Perbanyak minum air putih, agar tubuhnya tidak dehidrasi.
Gangguan perut
Anak Anda mungkin mengalami muntah atau diare. Mungkin juga dia merasakan sedikit sakit perut. Jika hal ini terjadi, dia perlu mendapatkan cairan tambahan, kalau tidak, dia akan mengalami dehidrasi.

Masa perkembangan anak adalah masa emas anak. Banyak nutrisi yang harus dicukupi agar masa kembangnya berjalan dengan baik. Peran orangtua adalah memastikan bahwa nutrisi itu tercukupi.
Jadi sebagai orangtua harus tahu betul apa yang harus masa perkembangnya.  Cukupi nutrisinya dengan minum Gizidat, madu ikan sidat plus probiotik. Sebagai solusi anak susah makan. Selain itu juga sebagai penambah daya tahan tubuh anak. 

Kesehatan Gigi dan Mulut Anak serta Permasalahannya


Anak-anak merupakan golongan orang yang memiliki banyak permasalahan kesehatan. Dari mulai masalah kesehatan gigi dan mulut hingga ke tubuh bagian dalam. Hal yang harus diingat, jangan pernah menyepelekan sekecil apapun yang berhubungan dengan kesehatan anak. Bisa jadi, hal yang asalnya kecil menjadi serius di kemudian hari.
Kesehatan gigi dan mulut anak serta permasalahannya juga jangan luput dari perhatian. Hal-hal yang menyangkut kesehatan gigi dan mulut anak serta permasalahannya banyak yang berhubungan dengan sesuatu yang serius.
Berikut ini adalah hal-hal yang menyangkut kesehatan gigi dan mulut anak serta permasalahannya yang banyak terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

Tumbuh gigi
Tumbuh gigi dimulai saat bayi, yaitu sejak mereka mengenal makanan padat (semipadat) pertama. Di sini, makanan padat(semipadat) menjadi perangsang tumbuhnya gigi. Ini merupakan persiapan bagi bayi dalam menghadapi fase kehidupan berikutnya.

Gigi-gigi yang tumbuh semasa bayi (gigi primer) disebut sebagai gigi susu. Jumlah total gigi susu ini adalah 20 yang terbagi menjadi 4 gigi seri atas, 4 gigi seri bawah, 2 gigi taring atas, 2 gigi taring bawah, 4 geraham atas, dan 4 geraham bawah.

Gigi copot
Gigi copot adalah fase dalam pertumbuhan gigi. Fase ini merupakan persiapan bagi gigi baru (gigi sekunder) yang permanen untuk digunakan hingga mereka dewasa.

Kerusakan gigi
Kerusakan gigi hampir terjadi pada semua anak. Kerusakan ini di antaranya adalah susunan gigi yang tidak rata, gigi berlubang, karies, dan warna gigi yang tidak putih. Penyebabnya adalah penggunaan botol susu dan empeng; konsumsi gula berlebih; kurangnya perawatan gigi; hingga penggunaan obat (antibiotik) tertentu.

Sakit gigi
Sakit gigi adalah imbas dari kerusakan gigi. Sakit gigi pada anak-anak yang paling banyak terjadi adalah gigi berlubang. Di sini terjadi kontak makanan dengan saraf gigi yang terekspos ke luar akibat lapisan dentin gigi yang rusak.

Perawatan gigi
Perawatan gigi pada anak sering kali terabaikan. Anggapan gigi susu yang akan diganti gigi permanen membuat gigi susu tidak dianggap penting. Jadinya, hal-hal seperti menggosok gigi dan kunjungan ke dokter gigi jarang bahkan tidak dilakukan.

Masalah gigi dan mulut yang lainnya
Permasalahan gigi dan mulut lainnya yang terjadi pada anak misalnya saja kebiasaan mengisap jempol, menggigit-gigit kuku, mengisap bibir, memain-mainkan air ludah, dan masih banyak lagi

Tidak mudah sebagai orangtua untuk memahami anak, salah satunya terhadap proses perkembangan. Hal yang perlu dilakukan orangtua adalah memastikan bahwa nutrisi dalam perkembanganya tercukupi.
Cukupi nutrisinya dengan minum Gizidat, madu ikan sidat plus probiotik. Sebagai solusi anak susah makan. Selain itu juga sebagai penambah daya tahan tubuh anak. 

Diare Pada Bayi

Seorang bayi sampai dengan usia balita rentan terhadap diare. Di Indonesia kasus kematian pada anak dikarenakan diare masih terbilang cukup tinggi, sehingga ada baiknya bila para ibu lebih berhati-hati dalam menjaga anaknya agar bisa terhindar dari diare.

Diare menurut Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization), adalah buang air besar dengan frekuensi lebih sering (lebih dari tiga kali sehari) dan bentuk tinja lebih cair dari biasanya.
Penyebab diare pada bayi dan balita bisa bermacam-macam tapi umumnya dikarenakan infeksi virus (rotavirus), bakteri yang masuk kedalam mulut melalui 4F (food, finger, feces, fly (lalat)), faktor lingkungan yang kurang bersih, alergi makanan tertentu.

Pencegahan diare pada bayi dapat dilakukan dari awal salah satunya adalah dengan memberikan ASI eksklusif pada bayi sampai dengan minimal usia bayi 6 bulan dan dilanjutkan dengan pemberian MPASI (makanan pendamping ASI) setelahnya. Tetapi pemberian ASI dan MPASi sendiri juga harus dipastikan bersih, yaitu dengan membersihkan payudara sebelum memberikan ASI kepada bayi untuk menghindari bayi terinfeksi bakteri.

Pengobatan diare pada bayi dapat dilakukan dengan memastikan bayi tidak mengalami dehidrasi yaitu dengan memberikan asupan cairan yang cukup. Berikan ASI sesering mungkin, buatkan cairan oralit dengan melarutkan 1 sdt garam dan 8 sdt gula ke dalam 5 gelas air matang. Kemudian, buatkan makanan yang banyak mengandung air seperti bubur sehingga tak hanya menggantikan cairan, tapi juga lebih mudah dicerna. Jika sekiranya langkah-langkah tersebut belum cukup untuk mengatasi diare pada bayi, mungkin perlu dibawa ke dokter. Biasanya, dokter akan melakukan pemeriksaan kadar elektrolit dan sel darah putih untuk memastikan bahwa penyakitnya tidak serius.

Masa perkembangan anak adalah masa emas anak. Banyak nutrisi yang harus dicukupi agar masa kembangnya berjalan dengan baik. Peran orangtua adalah memastikan bahwa nutrisi itu tercukupi.
Jadi sebagai orangtua harus tahu betul apa yang harus masa perkembangnya.  Cukupi nutrisinya dengan minum Gizidat, madu ikan sidat plus probiotik. Sebagai solusi anak susah makan. Selain itu juga sebagai penambah daya tahan tubuh anak. 

Manfaat Imunisasi untuk Bayi dan Anak

Anda pasti sudah sering mendengar istilah Imunisasi, tapi mungkin Anda belum tahu lebih dalam apakah sebenarnya Imunisasi dan apa manfaat dari Imunisasi ini. Nah, Program Imunisasi ini adalah cara terbaik untuk melindungi seseorang dari serangan penyakit yang berbahaya dan juga mematikan khususnya bagi Bayi dan Anak-anak. Banyak sekali kematian akibat penyakit bisa dicegah dengan menggunakan Imunisasi ini, akan tetapi banyak orang yang masih meragukan tentang keamanannya. Berikut akan dijelaskan apakah manfaat Imunisasi untuk Bayi dan Anak.
Imunisasi di Indonesia mulai dikenal oleh masyarakat pada tahun 1970 dimana saat itu yang ditarget tentu saja Bayi dan Anak-anak. Ya, pemberian Imunisasi pada Bayi ini bertujuan agar tidak rentan terkena penyakit sejak dini sehingga ketika tumbuh Dewasa, Bayi tersebut bisa hidup dengan sehat dan aktif. Sejak dulu, Imunisasi ini pada dasarnya bertujuan untuk membangkitkan kekebalan tubuh yang ada didalam tubuh manusia sehingga mampu menepis penyakit berbahaya yang akan menyerang tubuh, tanpa menimbulkan efek samping atau pun efek berbahaya lainnya.
Ada beberapa penyakit infeksi yang cukup berbahaya dan bisa dicegah dengan baik oleh Imunisasi ini, di antaranya : Penyakit Polio, Campak, Hepatitis A, Hepatitis B dan juga Tetanus. Memang tidak semua penyakit ini membahayakan jiwa manusia, akan tetapi jika tidak diberikan Imunisasi untuk mencegahnya maka kejadian seperti cacat tubuh sangat mungkin untuk terjadi. Nah untuk lebih jelasnya mengenai Imunisasi, berikut adalah Manfaat Imunisasi untuk Bayi dan Anak :
1. Menghindarkan Bayi dari Serangan Penyakit
Tentu saja seorang Ibu atau Ayah yang mengikutkan anaknya dalam program Imunisasi ingin agar anaknya kebal dari berbagai macam penyakit yang cukup berbahaya dan menular. Ya, dengan melakukan Imunisasi sejak dini ini akan memberikan Bayi kehidupan yang sehat hingga dirinya tumbuh menjadi dewasa dan juga aktif.

2. Memperkecil Kemungkinan Terjadinya Penyakit Menular
Hmm.. apakah mungkin ini bisa? Ya tentu saja, dengan memberikan Imunisasi pada sang Bayi, maka Anda sudah menambah jumlah manusia yang memiliki kekebalan tubuh tinggi terhadap penyakit. Sehingga apabila jumlahnya semakin banyak, kemungkinan besar sangat sedikit penyakit menular yang masih berkeliaran di luar sana. Tentunya Anda sebagai Orang Tua bisa bernafas lega karena Anda tidak perlu khawatir dengan Anak Anda yang hobi bermain di luar atau bersosial dengan yang lainnya.

3. Meningkatkan Kesehatan Nasional
Manfaat Imunisasi ini selain bisa menghindarkan para Bayi dan Anak-anak dari penyakit menular juga bisa meningkatkan taraf kesehatan nasional. Ya, semakin banyak Anak yang sudah diberikan imunisasi maka akan semakin memperkecil penyakit untuk menyebar dimanapun termasuk taraf nasional. Apabila Imunisasi ini dibudayakan oleh semua orang maka bukan tidak mungkin jika mereka pun yang belum di Imunisasi secara lengkap bisa merasa aman dari penyakit tersebut. Dan tentunya ini akan sangat menyenangkan bukan?

Begitu besar Manfaat Imunisasi untuk Bayi dan Anak Anda, jadi apakah saat ini Anda masih meragukan program Imunisasi yang sangat direkomendasikan oleh para Ahli Kesehatan ini? Boleh saja Anda masih ragu dan takut efek sampingnya karena memang Imunisasi menggunakan obat-obatan yang bersifat kimia, akan tetapi ada baiknya Anda mengkonsultasikan permasalahan ini dengan para Dokter ataupun Ahli Kesehatan, sehingga nantinya Anda bisa mendapatkan penjelasan yang baik dan Anak Anda juga tidak terlambat dalam pencegahan penyakit.


Tidak mudah sebagai orangtua untuk memahami anak, salah satunya terhadap proses perkembangan. Hal yang perlu dilakukan orangtua adalah memastikan bahwa nutrisi dalam perkembanganya tercukupi.
Cukupi nutrisinya dengan minum Gizidat, madu ikan sidat plus probiotik. Sebagai solusi anak susah makan. Selain itu juga sebagai penambah daya tahan tubuh anak. 

Perubahan Hormonal Pada Anak Yang Wajib Diketahui Orangtua



Pertumbuhan dan perkembangan anak menuju remaja diiringi dengan adanya perubahan hormonal pada anak. Tentu saja perubahan ini mengakibatkan adanya perbedaan secara fisik maupun fungsi metabolisme anak yang bersangkutan.

Perubahan paling utama adalah terkait dengan kematangan seksual anak. Pada anak laki-laki, mulai berfungsinya hormon seksual berupa androsteron dan testosteron dapat mengakibatkan adanya perubahan fisik berupa tubuh menjadi semakin jangkung, otot menguat, rahang mengeras dan tumbuh bulu di beberapa tempat seperti di area kemaluan, pada janggut dan juga kumis. Bulu lengan, kaki dan dada juga mulai tumbuh.

Perubahan Hormonal pada anak Selain itu pada anak laki-laki mulai tumbuh jakun dan suara menjadi berat dan lebih kasar. Anak lekai-laki yang mulai akil baligh juga mendapatkan mimpi basah. Ketertarikan kepada wanita juga mulai terjadi. Seorang laki-laki yang telah mengalami perubahan menjadi pria dewasa ini mulai tumbuh rasa tanggung jawab dan sikap mandiri.

Perubahan hormonal pada anak perempuan sering terjadi lebih dini dibandingkan anak laki-laki. Anak perempuan mulai mengalami masa pubertas dapat di kisaran usia 9 hingga 12 tahun, meskipun ada yang lebih lambat atau malah lebih dini dari usia tersebut, tergantung faktor gizi dan juga keturunan. Pada anak perempuan, pubertas ditandai dengan mulai tumbuhnya payudara, kulit menjadi semakin mulus, lekuk tubuh mulai nampak terlihat dan terjadi menstruasi untuk yang pertama kali. Seroang perempuan yang sudah mulai memasuki masa pubertas menjadi lebih sensitif perasaannya, semakin ingin dimanja, mulai timbul ketertarikan kepada pria, senang mematut diri di depan cermin dan lain sebagainya.

Memang antara pria dan wanita terjadi perbedaan rentang waktu mulainya masa pubertas. Pada anak wanita yag cenderung lebih cepat, sering menimbulkan keresahan ketika dirinya telah mengalami menstruasi ketika masih duduk di sekolah dasar, sementara rekannya laki-laki masih kekanak-kanakan dan belum memiliki tanggung jawab lebih. Terkadang perempuan yang sudah puber diolok-olok rekannya lelaki yang dapat menimbulkan rasa kurang percaya diri.

Perubahan hormonal pada anak juga dapat diikuti dengan berbagai masalah seperti masalah timbulnya jerawat yang dapat mengakibatkan rasa rendah diri, namun dapat diatasi dengan cara rajin merawat wajah dan mengkonsumsi makanan bergizi sehingga daya tahan tubuh meningkat.